BAB 4 “Peranan Informasi dalam
Kualitas Produk dan Jasa”
Dimensi-dimensi Kualitas Produk
Kinerja Dimensi ini mengenai seberapa baik suatu
produk melakukan apa yang memang harus dilakukannya. Contohnya,
sejumlah karakteristik kinerja(performance) suatu mobil adalah
akselerasi, kecepatan jelajah, jarak pengereman, radius berputar, dan kilometer
per liter.
·
Features Ini adalah “pernik-pernik” yang melengkapi atau
meningkatkan untuk bertahan selama penggunaan yang biasa.
·
Kesesuaian Dimensi ini berkaitan dengan seberapa baik
produk tersebut sesuai dengan standar.
·
Daya Tahan Daya tahan (durability) adalah
ukuran umur produk, dan teknologi modern memungkinkan hal ini. Sementara banyak
produk masa kini yang berjenis sekali pakai, banyak produk lain dibuat untuk bertahan
lebih lama daripada sebelumnya.
·
Kemudahan Perbaikan Produk yang digunakan untuk jangka waktu lama
sering harus diperbaiki atau dpelihara. Rancangan produk yang memudahkan
perbaikan menambah nilai produk.
·
Keindahan Kualitas tidak selalu bergantung pada kemampuan
fungsional. Keindahan(aesthetics) suatu produk – bahaimana produk
tersebut dilihat dan dirasakan – dapat menjadi dimensi yang penting.
·
Persepsi terhadap
Kualitas Dimensi ini tidak didasarkan pada
produk itu sendiri tetapi pada citra atau reputasinya.
Dimensi-dimensi Kualitas Jasa
Berwujud ini
adalah hal-hal yang dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan – fasilitas,
pegawai, perlengkapan dan peralatan.
Keandalan sama
seperti produk harus andal, demikian pula personil jasa harus dapat melakukan
pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat diandalkan.
Responsif pelanggan
tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
Kepastian pelanggan
mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar.
Empathy personil
jasa harus menunjukkan perhatian yang tulus pada para pelanggan dan kebutuhan
mereka.
Manajemen kualitas adalah
konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas yang
diinginkan para proses, produk dan jasanya dengan mengikuti praktek-praktek
manajemen fundamental.
Beberapa Konsep Manajemen Kualitas
Empat
Belas Pokok Deming Pakar kualitas yang paling terkenal adalah W.
Edwards Deming, professor statistik di New York University tahun 1940-an yang
pergi ke Jepang untuk membantu Negara tersebut membangkitkan kembali kemampuan
industrinya setelah Perang Dunia II.
Empat belas pokok Deming adalah :
1.
tetapkan tujuan inovasi dan perbaikan
yang terus menerus
2.
ambil filosofi baru, kita tidak dapat
menerima kekurangan dan kesalahan lama
3.
hentikan ketergantungan pada inspeksi masal,
persyaratkan bukti statistic bahwa kualitas sudah etrpasang
4.
hentikan praktek memberikan bisnis
berdasarkan harga
5.
gunakan metode statistic untuk menemukan
titik-titik permasalahan
6.
lembagakan metode-metode modern dalam
pelatihan kerja
7.
perbaiki pengawasan – lakukan apa yang
tepat bagi perusahaan, jangan hanya menyerahkan kuantitas yang disyaratkan
8.
usir rasa takut, sehingga orang-orang
merasa aman untuk mengungkapkan permasalahan dan meminta informasi
9.
hilangkan haangan antar departemen serta
halangan dengan pemasok dan pelanggan sehingga ada komunikasi terbuka yang
efektif
10.
hapuskan poster-poster dan
slogan-slogan, Karena tidak membantu memecahkan masalah
11.
hilangkan standar kerja berdasarkan
kouta jumlah, Karena mengabaikan kualitas dan membatasi produksi
12.
singkirkan halangan antar para pekerja
dan hak mereka untuk bangga dalam pekerjaan mereka
13.
lembagakan berbagai program pelatihan
kembali
14.
ciptakan struktur manajemen puncak yang
akan menekan pokok-pokok setiap hari.
Trilogi Kualitas Juran jawaban atas pertanyaan “seberapa banyak
seharusnya suatu perusahaan melakukan investasi dalam kualitas?” disediakan
oleh Joseph Juran dalam bukunya tahun 1951 Quality Control
Handbook. Juran berpendapat bahwa kualitas dapat disarikan menajdi
tiga proses dasar – perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan pebaikan
kualitas.
Total Quality Control Feigenbaum pada tahun 1956, Armand Feigenbaum adalah yang
pertama menyadari bahwa kualitas bukan tanggung jawab bagian manufaktur saja.
Manajemen Kualitas Strategis feigenbaum adalah orang yang berpandangan jauh
ke depan dalam hal melihat lingkup luas dari tanggung jawab kualitas.
Pendekatan menuju manajemen kualitas strategis yang
mendapatkan paling banyak perhatian saat ini adalah total quality
management (TQM), keyakinan dasar yang melandari TQM adalah :
· kualitas
didefinisikan oleh pelanggan
· kualitas
dicapai oleh manajemen
· kalitas
adalah tanggung jawab seluruh perusahaan
Kerugian Kualitas yang Buruk
Kehilangan
Bisnis karena tidak memenuhi standar kualitas dari pelanggan,
perusahaan kehilangan bisnis.
Tuntutan Hukum dengan
menghasilkan produk dan menyediakan jasa yang berkualitas buruk, perusahaan
berisiko dituntut oleh pelanggan atas kerusakan atau kecelakaan, dan harus
membayar ganti rugi dan penyelesaian yang mahal.
Kehilangan Produktivitas material berkualitas rendah, mesin yang usang
atau tidak tepat lagi, dan proses yang tidak efesien dapat menyebabkan para
pekerja mencapai tingkat produktivitas yang lebih rendah.
Biaya-biaya perusahaan
mengikuti program manajemen kualitas dengan kesadaran penih bahwa ada biaya
yang timbul. Biaya terbagi menjadi tiga kategori : biaya kegagalan, biaya
penilaian, biaya pencegahan.
Hubungan dalam metode :
1.
pasar yang dilayani oleh industri
mencangkup pelanggan-pelanggan dengan kebutuhan produk dan jasa
tertentu.
2.
penelitian pemasaran mengidentifikasikan
kebutuhan tersebut, dan mendefinisikannya dalam hal kualitas.
3.
pelanggan menangkap produk dan jasa
perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
4.
karena dianggap lebih berkualitas,
pelanggan bersedia membayar harga yang relatif lebih tinggi daripada harag
pesaing.
5.
karena dianggap lebih berkualitas dan
harganya lebih tinggi, produk tersebut dianggap memiliki nilai yang relatif
lebih tinggi.
6.
nilai yang relatif lebih tinggi
menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
7.
berkat program kualitasnya, perusahaan
dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih baik daripada para pesaing.
8.
efektivitas ini menghasilkan penurunan
biaya dengan memproduksi produk yang dibutuhkan secara benar sejak
pertama kali.
9.
penurunan biaya digabungkan dengan
pangsa pasar yang lebih luas
10.
gabungkan dari keunggulan relatif di
bidang harga
Dukungan dari Subsistem CBIS
Sistem Informasi
Akutansi praktis segala sesuatu yang
terjadi di perusahaan dicatat oleh SIA. Saat tindakan berlangsung dan transaksi
terjadi, data dimasukkan ke dalam database, yang menyediakan
sumber informasi yang berkaitan dengan kualitas.
Sistem
Informasi Manajemen SIM bertanggung jawab menyediakan informasi bagi
manajer di seluruh perusahaan dalam bentuk laporan periodic, laporan khusus,
dan output dari model matematika.
Sistem
Pendukung Keputusan manajer mampu menyesuaikan output computer untuk
permasalahan spesifik mereka yang berkaitan dengan kualitas.
Sistem Otomatisasi
Kantor sistem otomatisasi kantor (OA) menyediakan kemampuan komunikasi
bagi orang-orang di perusahaan, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi antar
mereka sendiri dan dengan pemasok dan pelanggan di lingkungan perusahaan.
Sistem
Pakar perusahaan dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk menangkap
pengetahuan dan keahlian pegawainya yang paling pandai dalam bentuk system
pakar. Sistem pakar berfungsi sebagai konsultan dan tindakan menggunakan
seorang konsultan disebut konsultasi.
Sistem
Informasi Pemasaran sistem informasi pemasaran (marketing
information system –MKIS) mencakup subsistem-subsistem input yang
mengumpulkan data bagi database. Dua dari subsistem ini
menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat dalam
strategi kualitas.
- subsistem
penelitian pemasaran
- subsistem
intelijen pemasaran
MKIS adalah komponen konci dari manajemen kualitas.
MKIS memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang
ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.
Sistem
Informasi Manufaktur dengan cara yang serupa, sistem informasi
manufaktur mencangkup dua subsistem input yang sangat penting
dalam megnendalikan kualitas produk.
- subsistem
intelijen manufaktur
- subsistem
rekayasa industrial
Contoh Dukungan CBIS pada Kualitas Produk dan Jasa
·
Pelacakan paket
FedEx menggunakan computer untuk banyak aplikasi,
tetapi yang paling nyata bagi pelanggan adalah pelacakan paket. SUPER TRACKER
membaca sebagian data secara optikal, SUPER TRACKER kemudian menggunaan microprocessor dan read-only
memory-nya untuk menentukan rute terbaik ke tempat tujuan. Kurir memasukan
SUPER TRACKER ke dalam printer portable Astra, ayng mencetak label yang di
tempelkan ke paket. Kurir menggunakan SUPER TRACKER untuk membaca label Astra
secara optis. Kurir keudian mentik nama penerima. Saat kurir kembali ke
trucknya, SUPER TRACKER dimasukkan ke dalam terminal lain, yang akan
menambahkan tanggal dan hari.
·
Pendekatan Top-Down
Usaha mencapai TQM dimulai dari CEO dan akhirnya
melibatkan semua pihak dalam perusahaan. Tahapan-tahapannya :
1.
tentukan untuk mengikuti TQM
2.
tetapkan budaya kualitas
3.
tetapkan pengawasan manajemen puncak
Menurut pakar kualitas Joseph Juran, pendekatan yang
lazim adalah menetapkan dewan perencanaan kualitas (quality planning
council) yang memformulasikan dan mengkoordinasikan aktivitas kualitas
seluruh perusahaan.
Tanggung jawab dewan tersebut meliputi :
1.
menetapkan kebijakan kualitas perusahaan
2.
menetapkan tujuan kualitas perusahaan
3.
menetapkan strategi kualitas perusahaan
4.
mengkaji kinerja kualitas
5.
merevisi sistem pemberian peringkat
manajerial
Sebagian kesimpulan dari pembahasan proses penerapan
TQM, ada dua pokok penting. Pertama, proses kualitas sangat mirip dengan
proses top-down lainnya, seperti perencanaan strategis,
manajemen sumber daya informasi, dan pembuatan anggaran tahunan. Kedua,
tanggung jawab untuk mencapai produk dan jasa informasiyang berkualitas tidak
hanya terletak pada IS.
Area fungsional lain pada dasarnya mengikuti proses :
1.
Mengidentifikasi Pelanggan IS :
perusahaan yang secara historis telah menerapkan sumber daya informasi untuk
memenuhi kebutuhan pemakai.
2.
Mengidentifikasikan Kebutuhan Kualiats
Pelanggan : IS telah berorientasi pelanggan dan mengetahui siapa para
pelanggannya
3.
Menetapkan Metrik Kualitas : spesifikasi
dimensi-dimesi kualitas produk dan jasa informasi ditentukan, dapat ditetapkan
metric untuk masig-masing.
4.
Mengidentifikan Strategi Kualitas IS :
setelah diidentifikasi dan cara mengukur tingkat kepuasan ditetapkan, IS dapat
megnikuti satu set strategi yang dirancang.
Pengembangan Sistem Berorientasi Pemakai tahapan-tahapan khususdapat ditambahkan pada
siklus hidup pengembangan sistem untuk memperhatikan kebutuhan khusus pemakai.
Tahapannya :
1.
membuat analisis pasar
2.
membuat analisis penerimaan produk
3.
membuat analisis tugas
4.
melakukan pengujian prototype
5.
melakukan pengujian sistem operasional
Menerapkan Program-program Kualitas IS Manajemen IS menggunakan strategi-strategi yang
telah didefinisikan tersebut untuk melaksanakai berbagai program kualitas.
Memantau Kinerja Kualitas IS CIO dan para manajer IS lain memantau kinerja
para spesialis informasi dan unit IS. Input diminta dari para
pemakai dan informasi dihasilkan secara internal. Input pemakai satu set
kuesioner dapat berfungsi sebagai umpan balik dari pemakai, informasi yang
dihasilkan secara internal CIO dan para manajer IS lain membuat satu set
laporan yang dibagikan pada staf.
PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA
Elemen-elemen total
quality manajement
TQM dapat dianggap terdiri dari tiga elemen utama –filosofi,
Peralatan-peralatan grafis dan peralatan-peralatan statistic. Filosfi TQM
Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan. Perusahaan menjalin
hubungan dengan pelanggan dan pemasoknya, yang diperlukan bagi proses produksi
dan ditribusi.
Peralatan-peralatan Grafis dengan melaksanakan TQM, manajemen dapat mengunakan berbagai bagan dan grafik untuk memantau aktivitas kualitas.
Peralatan-Peralatan Statistic Sistem pengendalian kualitas yang formula mula-mula diterapkan dalam fungsi maufaktur. Pendekatan yang umum adalah membuat secara khusus suatu departemen pengendalian kualitas,dan mempekerjaan para pemeriksa kualitas untuk memantau arus material dan arus kerja dipabrik.
Peralatan-peralatan Grafis dengan melaksanakan TQM, manajemen dapat mengunakan berbagai bagan dan grafik untuk memantau aktivitas kualitas.
Peralatan-Peralatan Statistic Sistem pengendalian kualitas yang formula mula-mula diterapkan dalam fungsi maufaktur. Pendekatan yang umum adalah membuat secara khusus suatu departemen pengendalian kualitas,dan mempekerjaan para pemeriksa kualitas untuk memantau arus material dan arus kerja dipabrik.
1.
Filosofi TMQ
2.
Peralatan- peralatan grafis
3.
Peralatan- peralatan statistic
Kualitas dan keunggulan
kompetitif
TMQ adalah subjek yang popular saat ini
karena majemen puncak yang memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan
kompetitif melalui kualitas.
1. Kehilangan
bisnis, karna tidak memenuhi standar kualitas dari
pelangan perusahaan bisnis.
2. Tuntutan
hukum, dengan menghasilkan produk dan menyediakan jasa yang berkualitas buruk,
prusahaan di tuntut oleh pelangan atas kerusakan atau kecelakaan.
3. Kehilangan
produktifitas, material berkualitas rendah mesin yang using atau tidak dapat
lagi
4. Biaya-
biaya, prusahaan mengikuti proses manajemen kualitas dengan kesadaran penuh
bahwa ada biaya yang timbul.
Keuntungan kualitas yang
baik
Keuntungan yang di dapat perusahaan karna
menyediakan produk dan jasa berkualitas baik berasal pendapatan penjualan yang
lebih tinggi biaya yang lebih rendah, gabungan kedua menghasilkan
profitabilitas dan pertumbuhan.
Sisi sebelah kiri adalah factor” yang di pengaruhi
oleh kebijakan, program dan prosedur kualitas perusahaan.
Hubungan “ dalam model ini adalah…
1. Pasar yang
di layani oleh industry mencangkup pelangan” dengan kebutuhan produk dan jasa
tertentu.
2. Penelitian
pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut,
3. Pelangan
menganggap produk dan jasa perusahaan berkualitas dari pesaingnya.
4. Karna di
anggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relative lebih
tinggi dari pada harga pesaing.
5. Karna di
anggap lebih berkulitas dan harganya lebih tinggi, produk tersebut di anggap
memiliki nilai yang relative lebih tinggi.
6. Nilai
relative lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pasang pasar.
7. Berkat
program berkualitas, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih
baik dari pada para pesaing.
8. Evektifitas
ini menghasilkan penurunan biaya dengan produksi produk yang di butuhkan secara
benar sejak pertama kali.
9. Penurunan
biaya di gabungkan pasang pasar yang lebih luas akan menghasilkan biaya yang
lebih muarah dari pada pesaing.
10. Gabungan dari
keunggulan relative di bidang harga, pasang pasar dan biaya menciptakan
profitabilitas dan pertumbuhan.
Bagaimana
CBIS memperbaiki kualitas produk dan jasa .
Perusahaan
menjual produk dan jasa pada para pelanggan. Mereka adalah pelanggan
eksternal yang berada di luar perusahaan. Jasa informasi berhubungan dengan
pelangan eksternal ini melalui system informasi akutansi. Sia memenuhi pesanan
pelangan dan menyedikan dokumen” seperti faktur dan laporan. IS juga
memberikan pengaruh tidak langsung, dengan menyediakan informasi dengan para
pemakai. Mereka adalah pelangan internal dan mereka ada di seluruh tingkat
organisasional dan semua area fungsional.
. Dukungan dari
subsistem CBIS
Kita telah melihat bahwa cbis terdiri dari
lima subsistem, system informasi akutansi, system informasi manajemen, system
pendukung keputusan, system otomatisasi kantor.
. System
informasi akutansi
Segala sesuatu yang terjadi di perusahaan
di catat oleh SIA. Saat tindakan berlangsung dan trensaksi terjadi, data di
masukan ke dalam data base, yang menyediakan sumber informasi yang berkaitan
dengan kualitas.
. System
informasi manajemen
SIM bertanggung jawab menyediakan
informasi bagi manajemen di seluruh perusahaan dalam bentuk laporan priodik .
manajer di semua fungsional dapat menerima output ini.
Dasar dasar manajemen kualitas
Manajemen kualitas
adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas
yang diinginkan pada proses, produk dan jasanya dengan mengikuti prktek praktek
fundamental. Sejarah telah menunjukan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk
mencapai kualitas. Sebaliknya ada berbagai jalan alternative yang dapat
perusahaan ikuti.
Beberapa konsep manajemen kualitas
Empa tbelas pokok deming.
Mungkin pakar kualitas
yang paling terkenal adalah W. Edwards deming, professor statitik di new York
universitas tahun 1940-an yang pergi ke jepang untuk membantu Negara tersembut
membangkitkan kembali kemampuan industrinya setelah perang dunia II. Sebagian
besar keberhasilan yang dinikmati jepang sebagai kekuatan industry dapat
dikaitkan pada pengaruh deming. Deming terkenal karena 14 pokoknya yang ia
percayai merupakan kunci mencapai kualitas. 14 pokok deming adalah
1. Tetapkan tujuan
inovasi dan perbaikan yang terus menerus.
2. Ambil filosofi baru,
kita dapat menerima kekurangan dan kesalahan lama.
3. Hentkan
ketergantunga pada inspeksi masal, persayaratkan bukti statistic bahwa kualitas
sudah terpasang.
4. mengunakan metode
statistic untuk menemukan titik permasalahan
6. Lembagakan metode metode
modern dalam pelatihan kerja.
7. Perbaiki pengawasan,
lakukan apa yang tepat bagi perusahaan, jangan hanya menyerahkan kuantitas yang
disarankan.
8. Usir rasa takut, sehingga
orang orang merasa aman untuk mengungkapkan permasalahan dan meminta informasi.
9. Hilangkan halangan
antar departemen serta halanagan antar pemasok dan pekanggan sehingga ada
komunikasi terbuka yang efektif.
10. Hapuskan poster poster
dan slogan slogan karena tidak membantu memecahkan masalah. Kerjakan dan
tunjukan orang orang bagaimana caranya.
11. Hilankan standar kerja
berdasarkan kuota jumlah karena mengabaikan kualitas dan membatasi produksi.
12.Singkirkan halangan
antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam pekerjaan mereka.
13. Lembagakan berbagai
program pelatihan kembali untuk mengejar perubahan dan perkembangan baru.
14. Ciptakan struktur
manajemen puncak yang akan menekankan pokok pokok ini setiap hari.
Total Quality Management
Pendekatan menuju
manajemen kualitas strategis yang mendapatkan paling banyak perhatian saat ini
adalah total quality management (TQM), manajemen keseluruhan perusahaan
sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting
bagi pelanggan.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah
:
1. Kualitas
didefinisi oleh pelanggan
2. Kualitas dicapai
oleh manajemen
3. Kualitas adalah tanggung
jawab seluruh perusahaan
Pokok pokok ini
menangkap ide ide yang tekah disumbangkan oleh deming, juran, feigembaun dan
para pakar kualitas lainya selama paruh kedua, abad dua puluh, saat para
pelanggan dunia menjadi sadar kualita.
Elemen elemen TQM
Peralatan peralatan grafis
Dalam melaksanakn
TQM, manajemen dapat menggunakan berbagai bagan dan grafik untuk memantau
aktifitas kualitas. Sebagian grafik dikembangkan didalam fungsi manufaktur dan
biasanya digunakan terbatas pada era rsebut. Analisis pareto dan diagram sebab
akibat adalah contohnya. Grafik grafik yang lain tampak digunakan lebih luas,
dan dikenal para manejer disemua area.
Peralatan peralatan statistic
System
pengendalian kualitas yang formal mula mula diterapkan dalam fungsi manufaktur.
Pendekatan yang umum adalah membuat secara khusus suatu departemen pengendalian
kualitas, dan memperkerjakan para pemeriksa kualitas untuk memantau
arus material dan arus kerja di pabrik. Statistical quality control (SQC)
adalah penggunaan teknik teknik matematika untuk menentukan apakah material dan
proses barada dalam garis pedoman kualitas. Yang paling banyak menggunakan SQC
adalah para pemerikasa kualitas dan para spesialis kuantitatif seperti
management scientist dan operation resheacher.
Kualitas dan keunggulan kompetitif
TQM adalah subyek yang
popular saat ini karena manjemen puncak memahami bahwa perusahaan dapat
mencapai keunggulan kompetitif melalui kualitas. Perusahaan perusahaan
melakukan investasi yang besar pada kualitas, dengan harapan manfaatnya akan
melebihi biayanya.
Kunggulan kualitas yang baik
Keuntungan yang didapat
perusahaan karena meyediakan produk dan jasa berkualitas baik berasal dari
pandangan penjualan yang lebh tinggi dan biaya yang lebih rendah, gbungan
kedunya menghasilkan profitabilitas dan pertumbahan .
Hubungan hubngan dalam model ini adalah
sbb :
1. Pasar yang
dilayani oleh industry mencakup pelanggan pelanggan dengan kebutuhan produk dan
jasa.
2. Penelitian
pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut, dan mengidentifikasiknya
dalam hal kualitas.
3. Pelanggan
menganggap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
4. Karena
dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relative
lebih tinggi dari pada harga pesaing.
5. Dianggap
memiliki nilai nilai yag relative lebih tinggi.
6. Nilai yang
lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
7. Berkat
program kualitasnya, perusahaan dapt mengikuti spesifikasi pelanggan lebik baik
dari pada para pesaing.
8. Efektifitas
ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi produk yang dibutuhkan
secara benar sejak pertama kali.
9. Penurunan
biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan akan menghasilkan
biaya lebih murah dari pada pesaing.
10.Gabungan dari
keunggulan relative dibidang harga, pangsa pasar dan biaya menciptakan
profitabilitas dan pertumbuhan.
Karena itu , kualitas
ditentukan oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan
perusahaan dalam bentuk peningkatan pendapatan penjualan. Pengaruh yang lain
bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan biaya.
Contoh dukungan CBIS pada
kualitas produk dan jasa
Komputer sekarang
merupakan bagian integral dari sebagian besar perysahaan, dan contoh contoh
penerapan computer dalam mencapai kualitas dapat ditemukan dengan mudah. Untuk
memberikan gambaran mengenai beragam dukungan yang mungkin akan diuraikan tiga
aplikasi pelacakan paket.
Pelacakan paket
Mungkin haya sedikit
organisasi didunia yang telah membangun operasi mereka dengan computer
sperti federal express. Fedex menggunakn computer untuk banyak
aplikasi, tetapi paling nyata bagi pelanggan adalah pelacakn paket. Saat kurir
mengambil suatu paket, ia menggunakn terminal genggam, yang disebut super
tracker, untuk mencatat data vital. Super tracker membaca sebagian data secara
optikal., dan kurir memasukan data selebihnya melalui keyboard. Super tracker
kemudian menggunakan microprocessor dan read-only memory-nya untuk menentukan
rute terbaik ketempat tujuan. Kurir memasukan super tracker ke dalam printer
portable astra, yang mencetak label yang ditempelkan ke paket. Label astra
berisi bar code yang mengidenifikasikan tujuan, jnis pelayanan yang akan
diberikan , dan rutenya.
Saat paket ini
diirimkan, kurir menggunakan super tracker untuk membaca label astra secara
optis. Kurir kemudian mentik nama penerima. Saat kurir kembali ke truknya,
super tracker dimasukan ke dalam terminal lain, yang akan menambahkan tanggal
dan hari. Terminal di truk tersebut kemudian mengirimkan data melalui gelombang
mikro ke computer area ( terdapat sekitar 150 buah di amerika serikat, juga dilondon
dan hongkong). Computer area mengirimkan data ke computer utama di Memphis.
Dalam dua menit setelah paket dikirimkan, computer dimemphis telah mencatat
transaksi tersebut.
Federal express bangga
akan reputasinya dalam jasa berkualitas. System computer berteknologi inovatif
seperti super tracker memungkinkan reputasi ini.
Menetapkan Program TQM di Perusahaan
Keterlibatan IS dalam
usaha TQM perusahaan tidak terbatas pada menyediakan informasi bagi pemakai
internal sehingga perusahaan dapat mencapai kualitas dalam produk dan jasanya.
IS juga diharapkan dapat mempraktekan manjemen kualitas. CIO bertanggung jawab
menetapkan dan menegekan tandar standar yang memungkinkan IS menyediakn
informasi kualitas produk dan jasa. Tetapi CIO dan jasa informasi tidak diharapkan
melaksanakanya sendiri. CEO dan paraeksekutif lain membangun
kerangka kerja yang mendukung bagi seluruh perusahaan.
Menurut pakar kualitas
joseph juran, pendekatan yang lazim adalah menetapkan dewan perencanaan
kualitas (quality planning council) yang menformulasikan dan mengkoordinasikan
sktivitas kualitas seluruh perusahaan tanggung jawab dean tersebut meliputi :
1. Menetapkan
kebijakan kualitas perusahaan.
2. Menetapkan
tujuan kualitas perusahaan, dan mengkaji tujuan tujuan area fungsional.
3. Menetapkan
strategi kualitas perusahaan dan mengkaji strategi strategi area fugsioanal.
4. Mengkaji
kinerja kualitas dibandingkan dengan tujuan dan
strategi.
5. Merevisi
system pemberian peringkat menejerial dengan memasukan kinerja yang mengarah ke
tujuan kualitas.
Dewan perencanaan
kualitas adalah sejenis komite pengarah yang menyediakn pengawasan terus
menerus atas semua usaha usaha kualitas perusahaan. Selain menformulasikan
rencana rencana tersebut dilaksankan.
Sebagi kesimpulan dari pembahasan
proses penerapan TQM, ada dua pokok yang penting.
Pertama, proses kualitas
sangat irip dengan top-down lainya, seperti perencanaan strategis, manajemen
sumber daya informasi, dan pembuatan anggaran tahunan. Kenyataanya, semua
proses ini saling terkait. Manajemen kualitas yang dipraktekan dalam perusahaan
tidak berdiri sendiri sebagai usaha terpisah, tetaoi terjalin dengan segala
sesuatu yang perusahaan lakukan.
Kedua, tanggung jawab
untuk mencapai produk dan jasa informasi yang berkualitas tidak hanya terletak
pada IS. Berbagi area fungsional lain bertanggung jawab mencapi tingkat
kualitas yang sama diarea mereka umtuk system system yang dikembangkan sendiri
oleh pemakia. Namun, tugas mereka semestinya lebih ringan dari tugas IS, karena
pelangganya adalah para pemakai sendiri. Tetapi tanggung jawab kualitas tetap
ada dan harus disadari oleh semua menejer area fungsional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar