Halaman

Minggu, 19 Januari 2014

PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA

BAB 4 “Peranan Informasi dalam Kualitas Produk dan Jasa”

Dimensi-dimensi Kualitas Produk
Kinerja Dimensi ini mengenai seberapa baik suatu produk melakukan apa yang memang harus  dilakukannya. Contohnya, sejumlah karakteristik kinerja(performance) suatu mobil adalah akselerasi, kecepatan jelajah, jarak pengereman, radius berputar, dan kilometer per liter.
·         Features Ini adalah “pernik-pernik” yang melengkapi atau meningkatkan untuk bertahan selama penggunaan yang biasa.
·         Kesesuaian Dimensi ini berkaitan dengan seberapa baik produk tersebut sesuai dengan standar.
·         Daya Tahan Daya tahan (durability) adalah ukuran umur produk, dan teknologi modern memungkinkan hal ini. Sementara banyak produk masa kini yang berjenis sekali pakai, banyak produk lain dibuat untuk bertahan lebih lama daripada sebelumnya.
·         Kemudahan Perbaikan Produk yang digunakan untuk jangka waktu lama sering harus diperbaiki atau dpelihara. Rancangan produk yang memudahkan perbaikan menambah nilai produk.
·         Keindahan Kualitas tidak selalu bergantung pada kemampuan fungsional. Keindahan(aesthetics) suatu produk – bahaimana produk tersebut dilihat dan dirasakan – dapat menjadi dimensi yang penting.
·         Persepsi terhadap Kualitas Dimensi ini tidak didasarkan pada produk itu sendiri tetapi pada citra atau reputasinya.
Dimensi-dimensi Kualitas Jasa
Berwujud ini adalah hal-hal yang dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan – fasilitas, pegawai, perlengkapan dan peralatan.
Keandalan sama seperti produk harus andal, demikian pula personil jasa harus dapat melakukan pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat diandalkan.
Responsif pelanggan tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
Kepastian pelanggan mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar.
Empathy personil jasa harus menunjukkan perhatian yang tulus pada para pelanggan dan kebutuhan mereka.
Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas yang diinginkan para proses, produk dan jasanya dengan mengikuti praktek-praktek manajemen fundamental.
Beberapa Konsep Manajemen Kualitas
          Empat Belas Pokok Deming Pakar kualitas yang paling terkenal adalah W. Edwards Deming, professor statistik di New York University tahun 1940-an yang pergi ke Jepang untuk membantu Negara tersebut membangkitkan kembali kemampuan industrinya setelah Perang Dunia II.
Empat belas pokok Deming adalah :
1.       tetapkan tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus
2.       ambil filosofi baru, kita tidak dapat menerima kekurangan dan kesalahan lama
3.       hentikan ketergantungan pada inspeksi masal, persyaratkan bukti statistic bahwa kualitas sudah etrpasang
4.       hentikan praktek memberikan bisnis berdasarkan harga
5.       gunakan metode statistic untuk menemukan titik-titik permasalahan
6.       lembagakan metode-metode modern dalam pelatihan kerja
7.       perbaiki pengawasan – lakukan apa yang tepat bagi perusahaan, jangan hanya menyerahkan kuantitas yang disyaratkan
8.       usir rasa takut, sehingga orang-orang merasa aman untuk mengungkapkan permasalahan dan meminta informasi
9.       hilangkan haangan antar departemen serta halangan dengan pemasok dan pelanggan sehingga ada komunikasi terbuka yang efektif
10.   hapuskan poster-poster dan slogan-slogan, Karena tidak membantu memecahkan masalah
11.   hilangkan standar kerja berdasarkan kouta jumlah, Karena mengabaikan kualitas dan membatasi produksi
12.   singkirkan halangan antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam pekerjaan mereka
13.   lembagakan berbagai program pelatihan kembali
14.   ciptakan struktur manajemen puncak yang akan menekan pokok-pokok setiap hari.
Trilogi Kualitas Juran jawaban atas pertanyaan “seberapa banyak seharusnya suatu perusahaan melakukan investasi dalam kualitas?” disediakan oleh Joseph Juran dalam bukunya tahun 1951 Quality Control Handbook. Juran berpendapat bahwa kualitas dapat disarikan menajdi tiga proses dasar – perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan pebaikan kualitas.
Total Quality Control Feigenbaum pada tahun 1956, Armand Feigenbaum adalah yang pertama menyadari bahwa kualitas bukan tanggung jawab bagian manufaktur saja.
Manajemen Kualitas Strategis feigenbaum adalah orang yang berpandangan jauh ke depan dalam hal melihat lingkup luas dari tanggung jawab kualitas.
Pendekatan menuju manajemen kualitas strategis yang mendapatkan paling banyak perhatian saat ini adalah total quality management (TQM), keyakinan dasar yang melandari TQM adalah :
·         kualitas didefinisikan oleh pelanggan
·         kualitas dicapai oleh manajemen
·         kalitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan
Kerugian Kualitas yang Buruk
          Kehilangan Bisnis karena tidak memenuhi standar kualitas dari pelanggan, perusahaan kehilangan bisnis.
Tuntutan Hukum dengan menghasilkan produk dan menyediakan jasa yang berkualitas buruk, perusahaan berisiko dituntut oleh pelanggan atas kerusakan atau kecelakaan, dan harus membayar ganti rugi dan penyelesaian yang mahal.
Kehilangan Produktivitas material berkualitas rendah, mesin yang usang atau tidak tepat lagi, dan proses yang tidak efesien dapat menyebabkan para pekerja mencapai tingkat produktivitas yang lebih rendah.
Biaya-biaya perusahaan mengikuti program manajemen kualitas dengan kesadaran penih bahwa ada biaya yang timbul. Biaya terbagi menjadi tiga kategori : biaya kegagalan, biaya penilaian, biaya pencegahan.
Hubungan dalam metode :
1.       pasar yang dilayani oleh industri mencangkup pelanggan-pelanggan  dengan kebutuhan produk dan jasa tertentu.
2.       penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut, dan mendefinisikannya dalam hal kualitas.
3.       pelanggan menangkap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
4.       karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relatif lebih tinggi daripada harag pesaing.
5.       karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi, produk tersebut dianggap memiliki nilai yang relatif lebih tinggi.
6.       nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
7.       berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih baik daripada para pesaing.
8.       efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi produk yang dibutuhkan  secara benar sejak pertama kali.
9.       penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas
10.   gabungkan dari keunggulan relatif di bidang harga
Dukungan dari Subsistem CBIS
         Sistem Informasi Akutansi praktis segala sesuatu yang terjadi di perusahaan dicatat oleh SIA. Saat tindakan berlangsung dan transaksi terjadi, data dimasukkan ke dalam database, yang menyediakan sumber informasi yang berkaitan dengan kualitas.
          Sistem Informasi Manajemen SIM bertanggung jawab menyediakan informasi bagi manajer di seluruh perusahaan dalam bentuk laporan periodic, laporan khusus, dan output dari model matematika.
           Sistem Pendukung Keputusan manajer mampu menyesuaikan output computer untuk permasalahan spesifik mereka yang berkaitan dengan kualitas.
           Sistem  Otomatisasi Kantor sistem otomatisasi kantor (OA) menyediakan kemampuan komunikasi bagi orang-orang di perusahaan, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi antar mereka sendiri dan dengan pemasok dan pelanggan di lingkungan perusahaan.
          Sistem Pakar perusahaan dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk menangkap pengetahuan dan keahlian pegawainya yang paling pandai dalam bentuk system pakar. Sistem pakar berfungsi sebagai konsultan dan tindakan menggunakan seorang konsultan disebut konsultasi.
          Sistem Informasi Pemasaran sistem informasi pemasaran (marketing information system –MKIS) mencakup subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data bagi database. Dua dari subsistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat dalam strategi kualitas.
-          subsistem penelitian pemasaran
-          subsistem intelijen pemasaran
MKIS adalah komponen konci dari manajemen kualitas. MKIS memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.
          Sistem Informasi Manufaktur dengan cara yang serupa, sistem informasi manufaktur mencangkup dua subsistem input yang sangat penting dalam megnendalikan kualitas produk.
-          subsistem intelijen manufaktur
-          subsistem rekayasa industrial
Contoh Dukungan CBIS pada Kualitas Produk dan Jasa
·         Pelacakan paket
FedEx menggunakan computer untuk banyak aplikasi, tetapi yang paling nyata bagi pelanggan adalah pelacakan paket. SUPER TRACKER membaca sebagian data secara optikal, SUPER TRACKER kemudian menggunaan microprocessor dan read-only memory-nya untuk menentukan rute terbaik ke tempat tujuan. Kurir memasukan SUPER TRACKER ke dalam printer portable Astra, ayng mencetak label yang di tempelkan ke paket. Kurir menggunakan SUPER TRACKER untuk membaca label Astra secara optis. Kurir keudian mentik nama penerima. Saat kurir kembali ke trucknya, SUPER TRACKER dimasukkan ke dalam terminal lain, yang akan menambahkan tanggal dan hari.
·         Pendekatan Top-Down
Usaha mencapai TQM dimulai dari CEO dan akhirnya melibatkan semua pihak dalam perusahaan. Tahapan-tahapannya :
1.       tentukan untuk mengikuti TQM
2.       tetapkan budaya kualitas
3.       tetapkan pengawasan manajemen puncak
Menurut pakar kualitas Joseph Juran, pendekatan yang lazim adalah menetapkan dewan perencanaan kualitas (quality planning council) yang memformulasikan dan mengkoordinasikan aktivitas kualitas seluruh perusahaan.
Tanggung jawab dewan tersebut meliputi :
1.       menetapkan kebijakan kualitas perusahaan
2.       menetapkan tujuan kualitas perusahaan
3.       menetapkan strategi kualitas perusahaan
4.       mengkaji kinerja kualitas
5.       merevisi sistem pemberian peringkat manajerial
Sebagian kesimpulan dari pembahasan proses penerapan TQM, ada dua pokok penting. Pertama, proses kualitas sangat mirip dengan proses top-down lainnya, seperti perencanaan strategis, manajemen sumber daya informasi, dan pembuatan anggaran tahunan. Kedua, tanggung jawab untuk mencapai produk dan jasa informasiyang berkualitas tidak hanya terletak pada IS.
Area fungsional lain pada dasarnya mengikuti proses :
1.       Mengidentifikasi Pelanggan IS : perusahaan yang secara historis telah menerapkan sumber daya informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
2.       Mengidentifikasikan Kebutuhan Kualiats Pelanggan : IS telah berorientasi pelanggan dan mengetahui siapa para pelanggannya
3.       Menetapkan Metrik Kualitas : spesifikasi dimensi-dimesi kualitas produk dan jasa informasi ditentukan, dapat ditetapkan metric untuk masig-masing.
4.       Mengidentifikan Strategi Kualitas IS : setelah diidentifikasi dan cara mengukur tingkat kepuasan ditetapkan, IS dapat megnikuti satu set strategi yang  dirancang.
Pengembangan Sistem Berorientasi Pemakai tahapan-tahapan khususdapat ditambahkan pada siklus hidup pengembangan sistem untuk memperhatikan kebutuhan khusus pemakai. Tahapannya :
1.       membuat analisis pasar
2.       membuat analisis penerimaan produk
3.       membuat analisis tugas
4.       melakukan pengujian prototype
5.       melakukan pengujian sistem operasional
Menerapkan Program-program Kualitas IS Manajemen IS menggunakan strategi-strategi yang telah didefinisikan tersebut untuk melaksanakai berbagai program kualitas.
Memantau Kinerja Kualitas IS CIO dan para manajer IS lain memantau kinerja para spesialis informasi dan unit IS. Input diminta dari para pemakai dan informasi dihasilkan secara internal. Input pemakai satu set kuesioner dapat berfungsi sebagai umpan balik dari pemakai, informasi yang dihasilkan secara internal CIO dan para manajer IS lain membuat satu set laporan yang dibagikan pada staf.


PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA

Elemen-elemen total quality manajement

TQM dapat dianggap terdiri dari tiga elemen utama –filosofi, Peralatan-peralatan grafis dan peralatan-peralatan statistic. Filosfi TQM Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan. Perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggan dan pemasoknya, yang diperlukan bagi proses produksi dan ditribusi.
Peralatan-peralatan Grafis dengan melaksanakan TQM, manajemen dapat mengunakan berbagai bagan dan grafik untuk memantau aktivitas kualitas.
Peralatan-Peralatan Statistic Sistem pengendalian kualitas yang formula mula-mula diterapkan dalam fungsi maufaktur. Pendekatan yang umum adalah membuat secara khusus suatu departemen pengendalian kualitas,dan mempekerjaan para pemeriksa kualitas untuk memantau arus material dan arus kerja dipabrik
.
1.       Filosofi TMQ
     2.       Peralatan- peralatan grafis
     3.       Peralatan- peralatan statistic

Kualitas dan keunggulan kompetitif

TMQ adalah subjek yang popular saat ini karena majemen puncak yang memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui kualitas.

1.  Kehilangan bisnis, karna tidak memenuhi standar kualitas dari pelangan       perusahaan bisnis.
2.  Tuntutan hukum, dengan menghasilkan produk dan menyediakan jasa yang berkualitas buruk, prusahaan di tuntut oleh pelangan atas kerusakan atau kecelakaan.
3.  Kehilangan produktifitas, material berkualitas rendah mesin yang using atau tidak dapat lagi
4.  Biaya- biaya, prusahaan mengikuti proses manajemen kualitas dengan kesadaran penuh bahwa ada biaya yang timbul.



Keuntungan kualitas yang baik

Keuntungan yang di dapat perusahaan karna menyediakan produk dan jasa berkualitas baik berasal pendapatan penjualan yang lebih tinggi biaya yang lebih rendah, gabungan kedua menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan.
Sisi sebelah kiri adalah factor” yang di pengaruhi oleh kebijakan, program dan prosedur kualitas perusahaan.
Hubungan “ dalam model ini adalah…
1.  Pasar yang di layani oleh industry mencangkup pelangan” dengan kebutuhan produk dan jasa tertentu.
2.  Penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut,
3.  Pelangan menganggap produk dan jasa perusahaan berkualitas dari pesaingnya.
4.  Karna di anggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relative lebih tinggi dari pada harga pesaing.
5.  Karna di anggap lebih berkulitas dan harganya lebih tinggi, produk tersebut di anggap memiliki nilai yang relative lebih tinggi.
6.   Nilai relative lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pasang pasar.
7.  Berkat program berkualitas, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih baik dari pada para pesaing.
8.  Evektifitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan produksi produk yang di butuhkan secara benar sejak pertama kali.
9.  Penurunan biaya di gabungkan pasang pasar yang lebih luas akan menghasilkan biaya yang lebih muarah dari pada pesaing.
10. Gabungan dari keunggulan relative di bidang harga, pasang pasar dan biaya menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan.

     Bagaimana CBIS memperbaiki kualitas produk dan jasa .
     Perusahaan menjual produk dan jasa  pada para pelanggan. Mereka adalah pelanggan eksternal yang berada di luar perusahaan. Jasa informasi berhubungan dengan pelangan eksternal ini melalui system informasi akutansi. Sia memenuhi pesanan pelangan dan menyedikan dokumen” seperti faktur dan laporan.  IS juga memberikan pengaruh tidak langsung, dengan menyediakan informasi dengan para pemakai. Mereka adalah pelangan internal dan mereka ada di seluruh tingkat organisasional dan semua area fungsional.





 . Dukungan dari subsistem CBIS
Kita telah melihat bahwa cbis terdiri dari lima subsistem, system informasi akutansi, system informasi manajemen, system pendukung keputusan, system otomatisasi kantor.

.   System informasi akutansi
Segala sesuatu yang terjadi di perusahaan di catat oleh SIA. Saat tindakan berlangsung dan trensaksi terjadi, data di masukan ke dalam data base, yang menyediakan sumber informasi yang berkaitan dengan kualitas.

.   System informasi manajemen
SIM bertanggung jawab menyediakan informasi bagi manajemen di seluruh perusahaan dalam bentuk laporan priodik . manajer di semua fungsional dapat menerima output ini.



Dasar dasar manajemen kualitas

Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas yang diinginkan pada proses, produk dan jasanya dengan mengikuti prktek praktek fundamental. Sejarah telah menunjukan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mencapai kualitas. Sebaliknya ada berbagai jalan alternative yang dapat perusahaan ikuti.
Beberapa konsep manajemen kualitas
Empa tbelas pokok deming. 

Mungkin pakar kualitas yang paling terkenal adalah W. Edwards deming, professor statitik di new York universitas tahun 1940-an yang pergi ke jepang untuk membantu Negara tersembut membangkitkan kembali kemampuan industrinya setelah perang dunia II. Sebagian besar keberhasilan yang dinikmati jepang sebagai kekuatan industry dapat dikaitkan pada pengaruh deming. Deming terkenal karena 14 pokoknya yang ia percayai merupakan kunci mencapai kualitas. 14 pokok deming adalah

1.   Tetapkan tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus.
2.     Ambil filosofi baru, kita dapat menerima kekurangan dan kesalahan lama.
3.   Hentkan ketergantunga pada inspeksi masal, persayaratkan bukti statistic bahwa kualitas sudah terpasang.
4.     mengunakan metode statistic untuk menemukan titik permasalahan
6.    Lembagakan metode metode modern dalam pelatihan kerja.
7.    Perbaiki pengawasan, lakukan apa yang tepat bagi perusahaan, jangan hanya menyerahkan kuantitas yang disarankan.
8.    Usir rasa takut, sehingga orang orang merasa aman untuk mengungkapkan permasalahan dan meminta informasi.
9.   Hilangkan halangan antar departemen serta halanagan antar pemasok dan pekanggan sehingga ada komunikasi terbuka yang efektif.
10.  Hapuskan poster poster dan slogan slogan karena tidak membantu memecahkan masalah. Kerjakan dan tunjukan orang  orang bagaimana caranya.
11. Hilankan standar kerja berdasarkan kuota jumlah karena mengabaikan kualitas dan membatasi produksi.
12.Singkirkan halangan antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam pekerjaan mereka.
13. Lembagakan berbagai program pelatihan kembali untuk mengejar perubahan dan perkembangan baru.
14. Ciptakan struktur manajemen puncak yang akan menekankan pokok pokok ini setiap hari.



Total Quality Management

Pendekatan menuju manajemen kualitas strategis yang mendapatkan paling banyak perhatian saat ini adalah total quality management (TQM), manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
1.      Kualitas didefinisi oleh pelanggan
2.      Kualitas dicapai oleh manajemen
3.     Kualitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan
Pokok pokok ini menangkap ide ide yang tekah disumbangkan oleh deming, juran, feigembaun dan para pakar kualitas lainya selama paruh kedua, abad dua puluh, saat para pelanggan dunia menjadi sadar kualita.
Elemen elemen TQM
Peralatan peralatan grafis
 Dalam melaksanakn TQM, manajemen dapat menggunakan berbagai bagan dan grafik untuk memantau aktifitas kualitas. Sebagian grafik dikembangkan didalam fungsi manufaktur dan biasanya digunakan terbatas pada era rsebut. Analisis pareto dan diagram sebab akibat adalah contohnya. Grafik grafik yang lain tampak digunakan lebih luas, dan dikenal para manejer disemua area.
Peralatan peralatan statistic
 System pengendalian kualitas yang formal mula mula diterapkan dalam fungsi manufaktur. Pendekatan yang umum adalah membuat secara khusus suatu departemen pengendalian kualitas,  dan memperkerjakan para pemeriksa kualitas untuk memantau arus material dan arus kerja di pabrik. Statistical quality control (SQC) adalah penggunaan teknik teknik matematika untuk menentukan apakah material dan proses barada dalam garis pedoman kualitas. Yang paling banyak menggunakan SQC adalah para pemerikasa kualitas dan para spesialis kuantitatif seperti management scientist dan operation resheacher.
Kualitas dan keunggulan kompetitif
TQM adalah subyek yang popular saat ini karena manjemen puncak memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui kualitas. Perusahaan perusahaan melakukan investasi yang besar pada kualitas, dengan harapan manfaatnya akan melebihi biayanya.


Kunggulan kualitas yang baik
Keuntungan yang didapat perusahaan karena meyediakan produk dan jasa berkualitas baik berasal dari pandangan penjualan yang lebh tinggi dan biaya yang lebih rendah, gbungan kedunya menghasilkan profitabilitas dan pertumbahan .
Hubungan hubngan dalam model ini adalah sbb :

1.  Pasar yang dilayani oleh industry mencakup pelanggan pelanggan dengan kebutuhan produk dan jasa.
2.  Penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut, dan mengidentifikasiknya dalam hal kualitas.
3.  Pelanggan menganggap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
4.  Karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relative lebih tinggi dari pada harga pesaing.
5.  Dianggap memiliki nilai nilai yag relative lebih tinggi.
6.  Nilai yang lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
7.  Berkat program kualitasnya, perusahaan dapt mengikuti spesifikasi pelanggan lebik baik dari pada para pesaing.
8.  Efektifitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi produk yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.
9.  Penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan akan menghasilkan biaya lebih murah dari pada pesaing.
10.Gabungan dari keunggulan relative dibidang harga, pangsa pasar dan biaya menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan.

Karena itu , kualitas ditentukan oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan perusahaan dalam bentuk peningkatan pendapatan penjualan. Pengaruh yang lain bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan biaya.

 Contoh dukungan CBIS pada kualitas produk dan jasa

Komputer sekarang merupakan bagian integral dari sebagian besar perysahaan, dan contoh contoh penerapan computer dalam mencapai kualitas dapat ditemukan dengan mudah. Untuk memberikan gambaran mengenai beragam dukungan yang mungkin akan diuraikan tiga aplikasi pelacakan paket.
Pelacakan paket
Mungkin haya sedikit organisasi didunia yang telah membangun operasi mereka dengan computer sperti  federal express. Fedex menggunakn computer untuk banyak aplikasi, tetapi paling nyata bagi pelanggan adalah pelacakn paket. Saat kurir mengambil suatu paket, ia menggunakn terminal genggam, yang disebut super tracker, untuk mencatat data vital. Super tracker membaca sebagian data secara optikal., dan kurir memasukan data selebihnya melalui keyboard. Super tracker kemudian menggunakan microprocessor dan read-only memory-nya untuk menentukan rute terbaik ketempat tujuan. Kurir memasukan super tracker ke dalam printer portable astra, yang mencetak label yang ditempelkan ke paket. Label astra berisi bar code yang mengidenifikasikan tujuan, jnis pelayanan yang akan diberikan , dan rutenya.
Saat paket ini diirimkan, kurir menggunakan super tracker untuk membaca label astra secara optis. Kurir kemudian mentik nama penerima. Saat kurir kembali ke truknya, super tracker dimasukan ke dalam terminal lain, yang akan menambahkan tanggal dan hari. Terminal di truk tersebut kemudian mengirimkan data melalui gelombang mikro ke computer area ( terdapat sekitar 150 buah di amerika serikat, juga dilondon dan hongkong). Computer area mengirimkan data ke computer utama di Memphis. Dalam dua menit setelah paket dikirimkan, computer dimemphis telah mencatat transaksi tersebut.
Federal express bangga akan reputasinya dalam jasa berkualitas. System computer berteknologi inovatif seperti super tracker memungkinkan reputasi ini.

Menetapkan Program TQM di Perusahaan

Keterlibatan IS dalam usaha TQM perusahaan tidak terbatas pada menyediakan informasi bagi pemakai internal sehingga perusahaan dapat mencapai kualitas dalam produk dan jasanya. IS juga diharapkan dapat mempraktekan manjemen kualitas. CIO bertanggung jawab menetapkan dan menegekan tandar standar yang memungkinkan IS menyediakn informasi kualitas produk dan jasa. Tetapi CIO dan jasa informasi tidak diharapkan melaksanakanya sendiri.  CEO dan paraeksekutif lain membangun kerangka kerja yang mendukung bagi seluruh perusahaan.
Menurut pakar kualitas joseph juran, pendekatan yang lazim adalah menetapkan dewan perencanaan kualitas (quality planning council) yang menformulasikan dan mengkoordinasikan sktivitas kualitas seluruh perusahaan tanggung jawab dean tersebut meliputi :

1.   Menetapkan kebijakan kualitas perusahaan.
2.   Menetapkan tujuan kualitas perusahaan, dan mengkaji tujuan tujuan area fungsional.
3.   Menetapkan strategi kualitas perusahaan dan mengkaji strategi strategi area fugsioanal.
4.  Mengkaji kinerja kualitas dibandingkan dengan tujuan dan strategi.     
5.  Merevisi system pemberian peringkat menejerial dengan memasukan kinerja yang mengarah ke tujuan kualitas.

Dewan perencanaan kualitas adalah sejenis komite pengarah yang menyediakn pengawasan terus menerus atas semua usaha usaha kualitas perusahaan. Selain menformulasikan rencana rencana tersebut dilaksankan.
Sebagi kesimpulan dari pembahasan proses penerapan TQM, ada dua pokok yang penting.
Pertama, proses kualitas sangat irip dengan top-down lainya, seperti perencanaan strategis, manajemen sumber daya informasi, dan pembuatan anggaran tahunan. Kenyataanya, semua proses ini saling terkait. Manajemen kualitas yang dipraktekan dalam perusahaan tidak berdiri sendiri sebagai usaha terpisah, tetaoi terjalin dengan segala sesuatu yang perusahaan lakukan.
Kedua, tanggung jawab untuk mencapai produk dan jasa informasi yang berkualitas tidak hanya terletak pada IS. Berbagi area fungsional lain bertanggung jawab mencapi tingkat kualitas yang sama diarea mereka umtuk system system yang dikembangkan sendiri oleh pemakia. Namun, tugas mereka semestinya lebih ringan dari tugas IS, karena pelangganya adalah para pemakai sendiri. Tetapi tanggung jawab kualitas tetap ada dan harus disadari oleh semua menejer area fungsional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar